Minggu, 12 Mei 2013
Andini Karomah
40210712
3DA02
EVA (Economic Value Added) Untuk mengukur perbedaan, dalam perspektif keuangan, antara pengembalian atas modal perusahaan dan biaya modal. Hal itu serupa dengan pengukuran keuntungan dalam akuntansi konvensional, tetapi dengan satu perbedaan penting, EVA mengukur biaya modal. Dalam hal ini adalah yang lazim dikenal dengan biaya ekuitas (equity cost), yang sering diabaikan dalam perhitungan laba rugi yang hanya memper- timbangakan biaya modal yang mudah terlihat seperti bunga. Penaksiran biaya ekuitas yang cenderung merupakan proses subjektif akan mengungkapkan upaya menciptakan nilai yang merupakan salah satu ukuran penting dari mengukur kesuksesan perusahaan.
WHAT IS EVA, and HOW CAN IT HELP YOUR COMPANY?
Dierks dan Patel (1997) menjabar- kan EVA sebagai suatu bentuk pengu- kuran kinerja keuangan dengan meng- kombinasikan antara konsep umum pen- dapatan bersih dengan prinsip-prinsip yang ada pada keuangan modern dimana secara khusus menyatakan bahwa seluruh modal menghasilkan biaya dan penda- patan yang melebihi biaya modal (cost of capital) akan menciptakan nilai bagi para pemegang saham.
Unsur penting dari EVA adalah pendapatan operasional bersih setelah pajak (Net Operational Profit After Tax / NOPAT) dan capital charge – yang merupakan be- sarnya modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan biaya modal. NOPAT adalah laba dari operasional perusahaan sesudah pajak tetapi sebelum biaya-biaya keuangan dan pencatatan non kas. NOPAT merupakan total laba yang akan dibagi kepada para investor. Modal adalah jumlah kas bersih yang diinvestasikan ke dalam perusahaan yang dapat dihitung dari penjumlahan seluruh penempatan modal termasuk hutang dan ekuitas atau penjumlahan dari total aktiva bersih dengan hutang lancar dikurangi penempatan modal. Sedangkan capital charge adalah arus kas yang dibutuhkan investor dalam penaksiran resiko dari usaha yang sesuai dengan jumlah modal yang diinves- tasikan. Pengurangan penambahan atau penyetoran modal kerja atau aktiva tetap, perlu bagi kelangsungan hidup perusa- haan sepanjang laba yang dihasilkan da- pat meningkatkan EVA.
Biaya modal adalah tarif pengembalian modal minimum kepada investor untuk mengantisipasi resiko, seperti: pemotongan tarif yang menciptakan nilai.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
EVA = ( r-c*) x Capital
dimana : r = rate of return; c* = cost of capital, atau beban rata-rata cost of capi- tal, sehingga :
atau
EVA = NOPAT – c* x capital atau
EVA = ( r x capital ) – ( c* x capital )
Secara ringkas EVA hanyalah bentuk lain dari penghitungan pendapatan penjualan dikurangi biaya operasi dengan pengurangan satu atau lebih item yang berkaitan dengan penyertaan modal. Hal ini dapat mencerminkan laba ekonomis yang sesungguhnya dengan turut memperhitungkan biaya modal.
MVA (Market Value Added)
MVA adalah pengukuran kekayaan perusahaan yang diciptakan untuk inves- tor. Akibatnya MVA memperlihatkan perbe- daan antara kekayaan yang dimasukkan investor dengan apa yang mereka dapat peroleh. Perusahaan dengan EVA positif dari tahun ke tahun akan memperlihatkan kinerja MVA, ketika EVA negatif pada saat masuk dan keluar akan mempengaruhi MVA sebagai kerugian dalam persaingan pasar. Bila MVA jumlahnya positif, perusahaan akan menyebabkan pemegang sa- ham menjadi kaya. MVA yang negatif mengindikasikan berapa banyak kekayaan pemegang saham yang hilang. Maksimisai MVA akan menjadi tujuan utama untuk setiap perusahaan bila dikonsentrasikan pada kesejahteraan pemegang saham.
Bagaimana menghitung MVA? Pertama semua modal perusahaan ditempat- kan dalam bagian-bagian dan diidentifi- kasi meliputi equity dan hutang, hutang bank, dan laba ditahan, dan jumlah lain- nya. Kemudian di sesuaikan dengan capi- talisasi sesudah pengeluaran, seperti pengeluaran R&D, sebagai investasi jangka panjang. Penyesuaian jumlah modal ini dibandingkan dengan total nilai pasar perusahaan, umumnya nilai dari saham perusahaan dan hutang untuk memperbaiki MVA atau perbedaan antara apa yang bisa diambil investor (total nilai pasar) dan jumlah yang dimasukkan inves- tor (modal investasi).
Rumus MVA dapat dihitung sebagai berikut :
MVA = [(kewajiban kepada pihak luar x harga saham) + nilai pasar dari saham istimewa + nilai pasar dari hutang] – total modal.
MVA cenderung untuk bergerak bersama- sama dengan nilai pasar dari saham peru- sahaan. Badan pengurus, konsultan pengembangan perusahaan dan promosi EVA dalam komunitas bisnis, isi EVA hanya metode pengukuran yang dapat dihubung- kan dengan harga saham perusahaan.
MVA = nilai pasar –modal yang diinvestasikan
Kekayaan investor akan maksimal dengan memaksimalkan perbedaan antara nilai pasar dan jumlah modal yang diinvestasikan.
Nilai pasar adalah nilai perusahaan, yakni jumlah nilai pasar dari semua tuntutan modal terhadap perusahaan oleh pasar modal pada tanggal tertentu. Lebih sederhana, itu adalah jumlah nilai pasar dari utang dan ekuitas. Modal yang diinvestasikan adalah jumlah modal yang disediakan penyedia dana pada tanggal yang sama. Bagaimana kita mengetahui apakah sebuah perusahaan merupakan pencipta nilai ?
MVA meningkat hanya jika modal
yang diinvestasikan mendapatkan tingkat pengembalian lebih besar dari pada biaya modal (MVA-Positif). Dan sebaliknya MVA berkurang apabila nilai investasi yang dijalankan manajemen kurang dari modal yang diserahkan kepada perusahaan oleh pasar modal(MVA Negatif). Jika MVA negative berarti kekayaan telah dimus- nahkan. Dengan demikian semakin besar MVA, maka akan semakin baik.
Investor menyerahkan modal ke dalam perusahaan dengan harapan mana- jer akan menginvestasikannya dengan produktif. Nilai pasar mencerminkan kepu- tusan pasar mengenai bagaimana manajer yang sukses telah menginvestasikan
Menghitung EVA
Sebagaimana telah disebutkan bahwa EVA sama dengan NOPAT, di kurangi biaya modal. (NOPAT merupakan laba operasi perusahaan, setelah pajak, dan mengukur laba yang diperoleh perusahaan dari operasi berjalan). Biaya modal sama dengan modal yang diinvestasikan perusahaan (juga disebut modal atau modal yang dipakai) dikalikan rata-rata tertimbang (weighted average) dari biaya modal (WACC). WACC sama dengan jumlah biaya dari setiap komponen modal utang jangka pendek, utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham ditimbang berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada nilai pasar.
Modal yang diinvestasikan adalah jumlah keseluruhan keuangan perusahaan, terlepas dari kewajiban jangka pendek, pasiva yang tidak menanggung bunga, seperti utang,upah yang akan jatuh tempo, dan pajak yang akan jatuh tempo. Modal yang diinvestasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh utang jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung bunga, utang dan kewajiban jangka panjang lainnya.
Pada bagian ini akan disajikan perhitungan EVA berdasarkan pengurangan NOTAP dengan beban modal (capital charge) yang dikutip dari Mulyadi (2001).
Sebelum menghitung EVA lebih lanjut maka kita terlebih dahulu dapat membandingkan penghitungan laba bersih dalam laporan laba rugi tradisional dengan perhitungan Economic Value Added dalam laporan laba rugi berbasis nilai.
Tabel 1. berikut ini ditampilkan perbedaan antara perhitungan konsep laporan keuangan konvensional dengan perhitun- gan EVA.
EVA dapat dihitung dalam lima tahapan yaitu :
1. menghitung Laba Operasional Bersih
Sesudah Pajak / NOPAT
2. memperkirakan jumlah modal yang terpakai (Capital Employed)
3. memperkirakan rata-rata tertimbang biaya modal (weighted average cost of
capital)
4. menghitung beban modal (Capital
Charge)
5. menghitung EVA
Kritik terhadap EVA dan MVA Permasalahan EVA adalah tidak
Tabel 1.
Perbedaan antara perhitungan konsep laporan keuangan konvensional dengan perhitungan EVA
LAPORAN LABA RUGI TRADISIONAL LAPORAN LABA RUGI BERBASIS NILAI
(VALUE BASED INCOME STATEMENT)
Pendapatan – Harga Pokok Penjualan =
Laba Kotor Pendapatan – Harga Pokok Penjualan =
Laba Kotor
Laba Kotor – Depresiasi + Biaya Pema-
saran + Biaya Adm. dan Umum + Biaya
Lain) = Laba Sebelum Bunga dan Pajak Laba Kotor – (Depresiasi + Biaya Pema-
saran + Biaya Administrasi dan umum) = Laba Sebelum Bunga dan Pajak
Laba Sebelum Bunga dan Pajak – Bunga
= Laba Sebelum Pajak Laba Sebelum Bunga dan Pajak – Pajak
yang telah disesuaikan = Laba Operasi
Bersih setelah Pajak (NOPAT)
Laba Sebelum Pajak – Pajak = Laba Ber-
sih Laba Operasi Bersih setelah Pajak
(NOPAT) – Beban Modal (capital charge) =
Economic Value Added (EVA)
melaporkan pilihan-pilihan yang nyata (kesempatan-kesempatan pertumbuhan), yang sebenarnya melekat dalam suatu keputusan investasi. Nilai pasar dari sekuritas perusahaan mencerminkan persepsi pasar tentang nilai dari kesempatan-kesempatan pertumbuhan tersebut. Tetapi EVA tidak mencerminkan informasi yang berkenaan dengan hal tersebut. Ketika kita menggunakan EVA untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan, (perusahaan dengan asset yang besar) dengan sedikit kesempatan pertumbuhan, analis sebaiknya memfokuskan pada perubahan yang terjadi pada EVA dari tahun ke tahun, walaupun kurang dapat menjelaskan perubahan-perubahan nilai perusahaan itu. Permasalahan ini dapat dihindari denga memfokuskan kembali nilai sekarang dari EVA yang diharapkan. Namun hal ini akan menyebabkan hilangnya faktor penting (seperti kemudahan dalam penggunaan), dikarenakan adanya EVA dan menginginkan NPV.
Untuk merebut kesempatan tersebut, seharusnya manajer juga memfokuskan pada MVA. Karena MVA dibentuk oleh nilai pasar sekuritas perusahaan, hal ini mencerminkan harapan-harapan pasar terhadap pertumbuhan dimasa yang akan datang. Penggunaan EVA dan MVA dalam mengevaluasi kinerja, membolehkan perusahaan untuk melaporkan perubahan- perubahan nilai, baik setiap tahunnya maupun dalam jangka panjang.
Manfaat EVA dalam perencanaan kompensasi
Praktisi EVA sepakat bahwa Pelaksanaan EVA akan berarti bila perusahaan mempunyai maksud, yang akhirnya akan mengaitkan EVA terhadap kompensasi manajemen dalam beberapa cara Kompensasi berdasarkan nilai berdasarkan gagasan sederhana, dimana untuk membuat manajer memusatkan upayanya dalam menciptakan nilai pemegang saham, mereka harus diberi insentif dengan
benar. Mereka harus dibayar dengan cara jumlah pembayarannya beragam, bergantung keberhasilan menciptakan kekayaan. Semakin banyak mereka menciptakan kekayaan bagi pemegang saham, maka semakin tinggi pula kompensasi yang mereka dapat. Dengan cara lain, manajer tidak akan menjalankan perusahaan dengan tujuan menciptakan nilai bagi pe- megang saham, kecuali mereka dis- ediakan insentif yang tepat.
Sebuah rencana bonus yang dirancang kurang baik, walaupun berdasarkan EVA, dapat menciptakan insentif yang memak- simasi pengembalian sekarang tanpa memandang masa yang akan datang.
Agar kompensasi untuk manajemen ini berhasil/tepat, maka harus mempertimbangkan :
Penjajaran (alignment)
Memberikan insentif bagi manajemen
untuk memilih strategi investasi yang memaksimasi nilai pemegang saham.
Leverage kekayaan (wealth leverage) Memberikan manajemen insentif untuk bekerja dalam waktu yang panjang, mengambil resiko dan membuat keputusan yang tidak menyenangkan, dan memaksimasi nilai pemegang saham.
Penahanan (retention)
Memberikan bagi manajer kompensasi menyeluruh untuk mempertahankan mereka, khususnya selama periode kinerja buruk yang disebabkan oleh faktor pasar atau industri.
Biaya pemegang saham (shareholder cost)
Membatasi biaya kompensasi manajemen kepada tingkat yang akan memaksimasi kekayaan dari pemegang saham sekarang.
SUMBER : http://female.store.co.id/images/media/manajemen%20keuangan%20full.pdf
http://jayandi-namira.blogspot.com/2011/12/teori-economic-value-added-eva-harian.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar