Kamis, 27 Desember 2012
Andini Karomah
40210712
3DA02
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE AHP (ANALYTIC HIERARCHY PROCESS)
Dalam pengambilan keputusan tidak jarang ditemukan banyak faktor yang menjadi pertimbangan, sehingga menyulitkan untuk mengambil suatu keputusan yang terbaik. Pada keputusan yang hanya melibatkan sedikit faktor di dalamnya, maka keputusan dapat diambil secara intuitif (yang mendasarkan pertimbangannya pada pikiran atau pendapat yang keluar secara spontan dari seseorang). Namun pada pengambilan keputusan yang banyak melibatkan faktor, maka perlu digunakan suatu metode tertentu. Misalnya keputusan didalam menentukan strategi promosi perguruan tinggi, didalamnya terdapat faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan promosi. Faktor-faktor tersebut perlu diketahui kontribusinya terhadap strategi promosi, sehingga strategi promosi yang akan dilakukan dapat tepat mengenai sasaran.
Pada contoh yang lebih sederhana adalah ketika seseorang akan memutuskan untuk naik angkutan umum, didalamnya ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan diantaranya faktor keamanan, faktor kepadatan penumpang, ongkos dan faktor kemacetan. Orang yang lebih mementingkan keamanan, akan segera memilih angkutan umum yang secara fisik terlihat baik apakah itu padat atau melalui jalur macet. Namun ketika orang lebih memilih sebagai prioritasnya adalah kepadatan penumpang, maka mobil yang kondisi fisiknya bagaimana pun dan jalur macet pun akan memilih angkutan umum yang kosong. Atau diantara penumpang ada yang mensyaratkan kondisi tertentu, misalnya angkutan umum yang aman, tidak penuh dan tidak melalui jalur macet.
Dengan banyaknya faktor (Multifactors) dalam pengambilan keputusan khususnya keputusan strategis, maka penggunaan metode-metode kuantitatif yang tepat akan sangat dibutuhkan. Diantara metode tersebut adalah MultiFactor Evaluation Process (MFEP) dan Analytic Hierarchy Process (AHP).
Analytic Hierarchy Process (AHP)
Metode pengambilan keputusan dengan AHP pertama kali dikembangkan pada tahun 1980, oleh Thomas L. Saaty dalam bukunya Analytic Hierarchy Process. AHP itu sendiri adalah merupakan proses dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan perbandingan berpasangan (Pairwise Comparisons) untuk menjelaskan faktor evaluasi dan faktor bobot dalam kondisi multi faktor. Dengan demikian AHP digunakan manakala keputusan yang akan diambil melibatkan banyak faktor, dimana pengambil keputusan mengalami kesulitan dalam membuat bobot setiap faktor tersebut.
Metode AHP menguji konsistensi anggapan terhadap suatu alternative dalam pengambilan keputusan, sehingga ketika ditemukan ketidakkonsistenan dalam memberikan anggapan atau bobot maka perlu dilakukan reevaluasi, terhadap bobot-bobot yang diberikan kepada setiap faktor. Untuk itu pada kondisi dimana terdapat kesulitan, baik metode MFEP maupun metode AHP, maka diperlukan asistensi dari para pakar dalam menentukan bobot suatu faktor.
Kesimpulan
1. Penggunaan Metode AHP memungkinkan pengambil keputusan dapat melihat keunggulan-keunggulan dari masing-masing alternatif pada kriteria tertentu, sehingga alternatif yang memiliki skor terbesar merupakan pilihan terbaik.
2. Dalam pemberian bobot untuk setiap faktor atau kriteria, diperlukan konsistensi sehingga ketika ditemukan Consistency ratio yang lebih besar dari 0.10, maka perlu dilakukan reevaluasi terhadap faktor-faktor tersebut.
3. AHP dapat digunakan ketika faktor-faktor yang mempengaruhi relatif cukup banyak, sehingga penilaian terhadap satu faktor terhadap alternatifnya membutuhkan konsistensi untuk mendapatkan pilihan terbaik.
Sumber: http://azis-artikel.blogspot.com/2008/05/pengambilan-keputusan-dengan.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar